Pentingkah mental entrepreneur (Pengusaha) dalam diri
pengusaha?
Yap, Penting banget
Sekarang saatnya bahas lebih dalam dunia bisnis. Saya pribadi
berpendapat bahwa semua orang bisa dan memiliki potensi menjadi pengusaha. Sama
halnya dengan menyanyi. Semua orang bisa menyanyi, hanya saja tingkat
kemahirannya tentu beda, hehehe,,,
Meski semua orang bisa menyanyi, tidak akan semua menjadi
penyanyi. Begitu pula dnegan pengusaha. Meski semua orang bisa menjadi
pengusaha, tidak semua orang akan menjadi pengusaha. Sekalipun banyak buku
bisnis dan seminar bisnis, tidak semua orang akan menjadi pengusaha. Profesi pengusaha
adalah keputusan.
Menjadi pengusaha adalah salah satu cara untuk menjadi
kaya. Untuk menjadi kaya, tidak semua orang harus jadi pengusaha. Namun, kalau
mau menjadi kaya orang tersebut harus punya Mental Pengusaha. Ingat, MENTAL!
Pedagang VS Pengusaha
Apa yang membedakan pedagang dengan pengusaha ?
Pedagang
|
Pengusaha
|
Yang penting
hari ini bisa makan
|
Memiliki
pola pikir jangka panjang
|
Pedagang
punya cara sikut kiri-kanan
|
Pengusaha
punya cara merangkul kiri-kanan, depan-belakang, atas bawah
|
Pemain
lain kompetitor yang harus di basmi
|
Pemain
lain adalah sparring partner yang harus di ajak kolaborasi
|
Cukup
memiliki satu tempat untuk menjalankan usaha
|
Membuka
usaha di banyak tempat, untuk meningkatkan faktor kali
|
Tidak
rela membagai keuntungan dengan orang banyak
|
Ikhlas
membagi keuntungan dengan banyak orang, sehingga muncullah sistem kemitraan
|
Pedagang
mengerjakannya semua sendiri dan menganggap semua hal tidak beres tanpa
dirinya
|
Pengusaha
mendelegasikan tugasnya kepada tim
|
Jika sakit,
bisnis hari itu akan tutup, dan pendapatan pada hari itu nol
|
Jika
sakit, bisnis akan tetap berjalan karena sudah ada tim dan sistem. Tetap akan
ada pendapatan pada hari itu
|
Jika bisnisnya
sudah habis pada pukul tiga sore, ia akan segera pulang
|
Jika bisnisnya
sudah habis pada jam satu siang, ia akan segeri me-refill
|
Jika mendapat
uang banyak , langsung di gunakan untuk senang tanpa memikirkan kedepannya
|
Jika
mendapat uang banyak langsung di sisihkan untuk modal pengembangan bisnis
|
Memiliki
prinsip yang penting laku. Sering kali terjadi hit and run. Konsumen beli sekali, tapi kapok berkali-kali
|
Memiliki
prinsip mengutamakan nilai tambah dan kepuasan konsumen. Sehingga produknya
layak di tukar dengan uang konsumen
|
Intinnya, pedagang hanya berfikir keuntungan jangka
pendek. Sedangkan pengusaha berfikir jangka panjang. Pedagang tidak mencitakan
nilai tambah, faktor kali, ataupun daya ungkit untuk bisnisnya. Mereka tidak
menyertakan banyak orang untuk membuat bisnisnya berkembang. Bukan karena tidak
mampu melakukannya, namun cara berpikir dan mentalnya belum sampai ke tahap
yang lebih tinggi.
Mungkin perlulah mengikuti seminar-seminar untuk menambah
wawasan dan ilmu, dan rajin-rajin berkunjung di blog ini hehehe ,,,
Sedangkan, pengusaha selalu berpikir keuntungan jangka
panjang yang lebih besar. Pengusaha menciptakan nilai tambah, faktor kali, dan
daya ungkit untuk bisnisnya sehingga dapat bertumbuh dengan pesat. Pengusaha tahu
bahwa dirinya sepurman tetapi tetap membangun superteam. Bahkan ia juga membuat
grup the Avengers untuk berkolaborasi dengan pengusaha lain. It’s about
mentality!
“Pedagang bangkrut langsung ganti profesi
Pengusaha bangkrut langsung ganti strategi”
Anda ingin menjadi pengusaha sukses bukan, kalo
jawabannya Iya silahkan baca sampai selesai.
Pengusaha sukses = Nilai tambah x Faktor kali x Daya
ungkit
Ada segitiga sakti yang harus anda terapkandan ini di
miliki oleh setiap pengusaha sukses. Menggunakan segitiga sukses dalam bisnis
dan diri sendiri pasti menjadikan anda menjadi pengusaha sukses. Bisnis sangat
bergantung pada sang empunya bisnis. Anda tidak bisa mengharapkan bisnis anda
berkembang pesat tanpa perkembangan kualitas diri anda. Perkembangan bisnis
anda akan seiring dengan perkembangan kualitas diri anda.
Saat anda belajar lebih banyak, bukan hanya anda yang
bertumbuh melainkan bisnis anda juga. Saat masyarakat mengenal anda, secara
otomatis bisnis anda ikut terkenal.
Maka, saat seseorang kerap kali gagal dalam berbisnis,
yang harus di perbaiki bukan hanya cara dalam berbisnis tapi juga attitude, bakti kepada orangtua, dan
sosial kepada orang-orang. Intinya kualitas diri si pengusaha.
Seringkali anda membeli produk karena yang menjual bukan,
seperti dari teman, saudara, atau mungkin sekedar kenalan anda. Artinya, siapa
yang berada di balik bisnis tersebut mempengaruhi bisnis yang di milikinya! Hanya
orang-orang yang baik yang dapat memilki bisnis yang baik pula.
Sama halnya dengan branding
dalam bisnis. Yang perlu di tekankan adalah personal
branding & di tambah dengan bussines
brand maka akan menjadi impactful
Brand!
Segitiga Pengusaha
Nilai Tambah
Satu-satunya cara membuat diferensiasi alias perbedaan
bisnis anda dengan orang lain adalah dengan memberikan nilai tambah yang tidak
di miliki oleh bisnis orang lain. Dengan memiliki nilai tambah yang membuat
anda berbeda dari yang lainnya, maka semua pandangan tertuju padamu!
Apa yang membuat anda berbeda dengan pengusaha lain?
Attitude, yap attitude, jaringan pertemanan anda lebih luas. Nilai tambah yang
di maksud disini bukanlah materi tapi kualitas dari dalam diri anda.
Eh ada lagi yang paling penting. Selalu berinovasi dalam
menciptakan nilai tambah. Saat nilai taambah anda berdampak besar, sudah
menjadi hukum alam akan banyak peniru bermunculan. Saat itulah nilai tambah tak
menjadi nilai tambah, tetapi nilai sama karena sudah banyak yang meniru.
Saat anda tidak berinovasi, akan banyak pemain lain yang
terus berinovasi dan bisa menjadikan nilai tambah anda (yang sudah berubah
menjadi nilai sama), menjadi nilai kurang! Jangan jadikan lain sebagai musuh
yang harus anda basmi, jadikan pemain lain sebagai sparring partner tempat anda berlatih. Teman berlatih tidak harus
bermusuhan, malah sebaliknya, saling menguatkan.
Faktor kali
Satu-satunya cara untuk membuat anda dan bisnis anda
memiliki skala besar adalah dengan memiliki faktor kali. Ketika anda
menginginkan bisnis anda memiliki cabang di kota atau bahkan negara lain, saat
itu lah anda membutuhkan faktor kali. Saat itu pula anda membutuhkan semakin
banyak orang yang mengenal anda.
Inti dari faktor kali adalah bagaimana caranya semakin
banyak orang yang mengetahui anda dan bisnis anda.
- - Di liput oleh media (Televisi, cetak, radio, internet)
- - Bergabung di banyak komunitas
- - Menulis buku (Nggak wajib)
- - Rajin memberikan sponsor kepada event yang sesui market anda
- - Membuat program kemitraan/reseller
- - Masuk kedunia retail
- - Penawaran ke institusi yang besar (Lazada, Bli-bli, dll)
Faktor kali berpengaruh signifikan pada income anda. Agar
bisa menciptakan faktor kali, perluaslah relasi anda seluas-luasnya, jangan
hanya di bidang bisnis saja. Bertemanlah dengan semua orang positif dan selalu
ceritakan diri dan bisnis anda dengan semangat. Saat ini ada cara-cara paling
mudah dan murah membuat faktor kali, yaitu dengan go online (entah dengan twitter, facebook, instagram, dsb).
Daya Ungkit
Setelah anda memahami apa itu nilai tambah dan faktor
kali, maka yang terakhir kali ini yang harus anda pahami adalah Daya ungkit.
Example
1 :
Saat ban mobil anda bocor di tengah jalan dan anda mau
tidak mau harus mengganti ban tersebut, apa yang anda butuhkan? Yap, anda
membutuhkan dongkrak! Tanpa dongkrak maka anda tidak bisa mengangkat mobil yang
begitu berat. Dongkrat walaupun sederhana namun sangat powerfull dampaknya dalam membantu anda. Dongkrak = Daya ungkit.
Example
2 :
Mana yang lebih mudah, mendorong lemari dengan roda atau
tanpa roda? Yap, jawabannya jelas dengan roda! Roda mempermudah anda dalam
mendorong lemarikan? Roda di sini adlah daya ungkitnya. Tentu sampai sini anda
sudah mempunyai bayangan apa itu daya ungkit, ini akan membantu anda bergerak
dengan cepat! Maka, anda membutuhkan daya ungkit sebagai pengusaha.
Apa daya ungkit seorang pengusaha?
- - Belajar lebih banyak, tingkatkan kualitas, dan kapasitas diri anda. Jangan pernah menutup pintu pembelajaran diri anda.
- - Berteman dengan orang terkenal (public figure). Numpang tenar gitu,,,hehehe.
- - Buka usaha di lokasi dekat dengan usaha uang lebih dulu ngetop. Tentu akan mudah mempromosikan usaha dengan cara, “itu tuh tempat usahaku dekat dengan MD (MacDonal)”..hehehe
- - Membangun tim dalam menjalankan bisnis. Memiliki tim dalam menjalankan bisnis otomatis menambah produktivitas bisnis anda.
- - Membuat sistem dalam bisnis secara perlahan agar suatu saat anda tidak ada sekalipun bisnis anda tetap jalan dan menghasilkan.
“ bisnis jalan ownernya jalan-jalan”
hehehe........
- - Anda perlu terjun dalam bisnis itu lebih dulu, karena membangun bisnis itu bukan sehari dua hari jadi.
- - Investasi pada bisnis yang sudah berjalan baik atau pada properti/aset yang menghasilkan. Investasi dapat menjadi cadangan anda di kala anda sedang di bawah sambil mencari strategi lain buat bangkit lagi.
Dengan memiliki hal-hal diatas, maka anda
membuat daya ungkit sebagai seorang pengusaha. Daya ungkit bisa juga di sebut shortcut! Dampaknya anda akan loncat ke
kolam yang lebih besar. Saat masih berada di aquarium kecil, anda harus
memberanikan diri untuk loncat ke kolam, sungai, danau, atau lautan sekalipun
untuk bertemu dengan jago-jagoan peraiaran yang lain. Bagaimana caranya agar
dapat meloncat? Yap, dengan daya ungkit untuk membuat anda naik kelas sebgai
seoranga pengusaha!
Anda tidak bisa menaiki tangga langsung ke
anak tangga ke-10 setinggi-tingginya, anda meloncat, anda hanya bisa sampai ke
anak tangga ketiga atau empat. Sebagai seorang pengusaha baiknya di mulai dari
level yang bawah dulu, dengan begitu akan paham betul proses susah dan senang,
tangis dan tawa sebagai pengusaha karena memang langsung terjun di dalamnya.